Yang Tidak Bisa Diucapkan Ayah

Jumat, 08 April 2011
Cerita ini saya temukan di sebuah forum. Mungkin sudah sering dibaca di berbagai blog dan forum-forum internet lainnya. Tapi masih cukup menarik untuk dibaca.
Biasanya, bagi seorang anak peremuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan atau yang ikut suaminya merantau diluar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orangtuanya, akan sering merasa kangen sekali dengan mamanya. Lalu bagaimana dengan ayah?
Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata papa-lah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu. Mungkin dulu sewaktu dirimu kecil mama-lah yang sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang papa kerja dan dengan wajah lelah papa selalu menanyakan pada mama tentang kabarmu dan apa yang kamu lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil… papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah papa menganggapmu bisa, papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…kemudian mama bilang :”Jangan dulu papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….TAPI SADARKAH KAMU? Bahwa papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu bahwa putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, mama menatapmu iba. Tetapi papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, papa melakukan itu karena papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, papa sangat khawtir sampai kadang dengan sedikit membentak dengan berkata : “Sudah dibilang jangan minum air dingin!” Berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah pada saat itu sebenarnya papamu benar- benar mengkhawatirkanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja… kamu mulai menuntut pada papa untuk dapat izin keluar malam, dan papa bersikap tegas dan mengatakan :” Tidak boleh” tahukah kamu bahwa papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi papa kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada papa dan masuk kamar dengan membanting pintu…dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah mama. Tahukah kamu bahwa pada saat itu papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu tapi lagi-lagi dia harus menjagamu.
Ketika saat seorang cowok sering meneleponmu, atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu, papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Papa sesekali sering mengintip saat kamu sedang ngbrol berdua diruang tamu. Sadarkah kamu bahwa hati papa merasa cemburu.
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah duduk diruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawtir. Dan setelah perasaan khwatir itu berlarut-larut.. ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati papa akan mengeras dan papa memarahimu. Sadarkah kamu “bahwa hal ini karena yang sangat ditakutinya akan segera datang… bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan papa”
Setelah lulus SMA papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur. Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… tapi papa toh tetap tersenyum mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan papa.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. padahal papa ingin sekali menangis seperti mama dan memelukmu erat-erat. Yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata :”Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah :”Tidak, tidak bisa!” Padahal dalam batin papa, ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti papa belikan untukmu”. tahukah kamu bahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum.
Saat kamu diwisuda sebagai sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “Putri kecilnya tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seoraang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin…karena papa tahu..bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. DAN AKHIRNYA….
Saat papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, papa pun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetahui, dihari yang bahagia itu papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis. Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian papa berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, papa berkata :”YA TUHAN TUGASKU TELAH SELESAI DENGAN BAIK…PUTRI KECILKU YANG LUCU DAN KUCINTAI TELAH MENJADI WANITA YANG CANTIK…BAHAGIAKANLAH IA BERSAMA SUAMINYA….”
Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…dnegan rambut yang semakin tua dan memutih…dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk menjagamu drai bahaya…papa telah menyelesaikan tugasnya…
Papa, Ayah, Bapak, Abah, Abi.. adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu…Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal. Terima kasih Ayah,,,,

Posted By: Indar Frederikh

0 komentar:

Posting Komentar