“Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 1:13)
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,
“Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, kemudian menulis singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mata saya.”
Kisah di atas memperlihatkan bagaiman pikiran manusia bisa berubah saat status hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa dia harus berterimakasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Betapa berbedanya dengan Yesus. Dia adalah pribadi yang bertanggung jawab dan selalu setia dalam segala keadaan. Yesus menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika kita masih berdosa. Dia juga tetap setia kepada kita walaupun kita tidak setia! Kenyataan ini juga seharusnya mendorong kita untuk tetap setia dan tidak melupakan kasih dan kuasa Yesus yang telah menyelamatkan dan menolong kita, sehingga kita pun setia dan memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar