cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek
moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas,” (1Petrus 1:18)
Sebuah peternakan ayam di tepi hutan menghadapi masalah dengan kedatangan anjing hutan liar yang sering memangsa ayam-ayam disana. Peternak tua disana akhirnya menggunakan perangkap untuk menakut-nakuti anjing liar tersebut. Suatu hari tertangkaplah seekor anjing liar, dengan kaki yang terjepit dan mengeluarkan darah anjing ini terbaring lemah. Lalu timbulah rasa kasihan peternak ini lalu ia membawa dan merawat anjing ini hingga sembuh. Setelah beberapa bulan dipelihara, peternak ini memasang lonceng-lonceng kecil pada anjing yang mulai jinak ini. Ia ingin memberi tanda seandainya anjingnya ini kembali ke kawanan anjing liar di hutan. Dan benar saja, setiap anjingnya ini mencium kedatangan kawanan anjing liar yang mendekat ke peternakan ia segera berlari dan mencoba kembali bergabung. Tetapi karena lonceng di lehernya menimbulkan bunyi-bunyian maka kawanan liar ini segera lari menjauh. Hal ini sangat menggirangkan peternak tua itu, akhirnya ia makin menyayangi anjing peliharannya ini. Setelah beberapa kali mencoba, anjing ini menyadari jika Tuannya ini senang jika ia melakukan pengusiran yang tidak disengaja ini. Dan ia semakin merasa dikasihi sehingga ia tidak lagi mencoba bergabung tetapi semakin giat melakukan pengusiran anjing liar lain.Sobat, seperti cerita diatas, kehidupan kita dahulu mungkin adalah kehidupan yang jahat dan jauh dari kebenaran. Tetapi oleh kasih Tuhan Yesus hendaknya kehidupan kita sekarang diubahkan bagi kesenangan Tuan atas kehidupan kita. Lakukanlah segala yang berkenan dan menyukakan hati Tuhan. Semakin Tuhan disenangkan semakin dalam kasih-Nya bisa kita rasakan.
0 komentar:
Posting Komentar