Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?” (Rut 3:1)
Ketika krisis ekonomi menerpa, perusahaan tempat Erik bekerja pun mengalami imbasnya. Ketika itu perusahaan hanya menunggu keadaan berubah dan berharap dapat kembali bangkit. Tetapi sementara itu, Eriksebagai karyawan disana jam kerjanya dikurangi yang tentu berpengaruh pada pendapatannya.
Dalam ketidakpastian itu, Erik kemudian mulai belajar dan menekuni berbagai bisnis kecil-kecilan untuk menambal defisit pendapatannya. Sampai akhirnya bisnis burger yang dijalaninya menghasilkan. Setelah bertahan beberapa saat perusahaan tempatnya bekerja pun akhirnya memilih tutup yang mengakibatkan ia di-PHK. Tetapi karena ia telah bersiap-siap sebelumnya, bukannya terpuruk tetapi Erik jadi bisa fokus pada usaha burger jalanan yang dirintisnya. Dan sekarang omzet penjualan burgernya ini telah mencapai 1,5 milyar per bulan. “Saya harus menyiapkan sekoci sebelum kapal yang saya tumpangi benar-benar tenggelam.” Ujar Erik Kadarman ketika ditanya mengenai ide awal berbisnis burger ini.
Ketika sebagian karyawan lain hanya pasrah dan menyerah pada keadaan, Erik mengerahkan segenap kemampuannya untuk belajar dan membangun sekoci penyelamatnya. Dan ketika waktunya tiba, ia telah siap dengan segala persiapan yang cukup matang untuk dijalankan. Dan akhirnya PHK yang dialaminya pun berbuah manis.
Sobat, kesuksesan yang diperoleh Erik sekarang bukanlah suatu kebetulan. Ia dan semua rekan kerjanya mengalami keadaan yang sama. Bahkan mungkin Erik lebih terpuruk dari segi modal. Tetapi keuletannya untuk mempersiapkan hari depannya telah mengantarnya untuk memiliki kehidupan yang lebih sukses.
Kristen Kupu2 atau lebah
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar