Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu . . . (1 Korintus 15:17)
Masih ingat ramalan suku Maya yang sangat mengagetkan dunia itu? Ramalan itu menyatakan bahwa tahun 2012 adalah merupakan Tahun Kiamat. Dan, ramalan itu seolah-olah dibuktikan oleh alam yang tidak lagi ramah dengan kehidupan kita.
Coba kita perhatikan peristiwa yang terjadi di awal tahun ini saja. Di Indonesia banjir lahar dingin yang terjadi di Merapi masih sangat menakutkan. Daerah Magelang dan sekitar Selo, Boyolali yang terkena imbasnya. Jembatan putus akibat banjir lahar dingin yang mengakibatkan daerah Selo terisolasi, demikian juga ada daerah di Magelang yang mengalami kasus serupa. Di Italia, Gunung Etna juga tidak ketinggalan. Bencana banjir juga melanda, bukan hanya di jalur sungai
Bengawan Solo dan di Jakarta yang memang sudah menjadi langganan tiap Bogor hujan lebat cukup lama, tetapi juga di negara modern yang sistem drainasenya canggih. Misalnya di daerah Queensland dan Victoria, Australia, juga di Filipina dan Thailand yang memakan korban jiwa dan materi yang sangat besar. Bencana tanah longsor dan banjir bandang juga
terjadi di Brazil yang menewaskan 634 orang. Di bidang lain, baru sekali ini harga cabe di Indonesia menyentuh angka fantastis, yaitu 100 ribu per kilo. Busyet!
Pertanyaannya, benarkah tahun 2012 merupakan Tahun Kiamat? Karena hidup terasa lebih sulit dan keras, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bagi saya, kesulitan hidup yang terjadi sekarang ini, memang diijinkan Tuhan. Tuhan memberi kesempatan bagi orang untuk menemukan jalan keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus. Hidup semakin susah? Gak masalah, karena Ia yang memberi kekuatan kepada kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar