MENANG ATAS MAUT

Selasa, 26 April 2011
Minggu, 24 April 2011

“Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang
yang telah meninggal.” (1Korintus15:20)

Di tengah taman pekuburan yang luas, siang itu terdengar dengan jelas suara teriakan seorang wanita yang histeris, disusul dengan isak tangis yang memilukan hati dari pihak keluarga yang berpakaian serba hitam mengantar kepergian sang suami/ayah/saudara ke tempat peristrahatan yang terakhir dengan ukuran 2x1 meter. Sungguh sebuah perpisahan
terakhir dimana setiap pihak keluarga tidak pernah berharap akan kembali bertemu apalagi bangkit dari kematian.

Peristiwa kematian telah terjadi sejak beribu-ribu tahun yang lalu, disetiap generasi umat manusia yang lahir ke dalam dunia ini. Tetapi ada satu peristiwa kematian yang selalu diingat, dikenang, direnungkan yaitu kematian Yesus Kristus di atas kayu salib di bukit Golgota. Mengapa? Karena kematianNya diikuti oleh kebangkitan! Kuasa maut sebagai upah dosa telah ditaklukan Kristus melalui kebangkitanNya. Kuasa kebangkitan Kristus memberikan kita pengharapan bahwa kitapun akan dibangkitkan pada masa yang akan datang. Kuasa kebangkitanNya memberikan kita kepastian bahwa Yesus yang kita sembah adalah Allah yang hidup dan berkuasa. Hal ini tentunya bukan isapan jempol atau sekedar dongeng, legenda tetapi peristiwa ini adalah benar, dapat dipercaya, dan telah dibuktikan.

Dan barang siapa yang percaya akan peristiwa ini akan mengalami hal yang sama yaitu kebangkitan sama seperti Kristus sang buah sulung. Namun ingat, kuasa kebangkitan Kristus ini hanya berlaku bagi setiap orang yang percaya dan menerima bahwa Yesus Kristus telah mati bagi dosa setiap kita, dibangkitkan dan naik ke surga!

S'BAB DIA HIDUP... ADA HARI ESOK

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu . . . (1 Korintus 15:17)

Masih ingat ramalan suku Maya yang sangat mengagetkan dunia itu? Ramalan itu menyatakan bahwa tahun 2012 adalah merupakan Tahun Kiamat. Dan, ramalan itu seolah-olah dibuktikan oleh alam yang tidak lagi ramah dengan kehidupan kita.

Coba kita perhatikan peristiwa yang terjadi di awal tahun ini saja. Di Indonesia banjir lahar dingin yang terjadi di Merapi masih sangat menakutkan. Daerah Magelang dan sekitar Selo, Boyolali yang terkena imbasnya. Jembatan putus akibat banjir lahar dingin yang mengakibatkan daerah Selo terisolasi, demikian juga ada daerah di Magelang yang mengalami kasus serupa. Di Italia, Gunung Etna juga tidak ketinggalan. Bencana banjir juga melanda, bukan hanya di jalur sungai
Bengawan Solo dan di Jakarta yang memang sudah menjadi langganan tiap Bogor hujan lebat cukup lama, tetapi juga di negara modern yang sistem drainasenya canggih. Misalnya di daerah Queensland dan Victoria, Australia, juga di Filipina dan Thailand yang memakan korban jiwa dan materi yang sangat besar. Bencana tanah longsor dan banjir bandang juga
terjadi di Brazil yang menewaskan 634 orang. Di bidang lain, baru sekali ini harga cabe di Indonesia menyentuh angka fantastis, yaitu 100 ribu per kilo. Busyet!

Pertanyaannya, benarkah tahun 2012 merupakan Tahun Kiamat? Karena hidup terasa lebih sulit dan keras, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bagi saya, kesulitan hidup yang terjadi sekarang ini, memang diijinkan Tuhan. Tuhan memberi kesempatan bagi orang untuk menemukan jalan keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus. Hidup semakin susah? Gak masalah, karena Ia yang memberi kekuatan kepada kita semua.

LONCENG SEPANJANG TAHUN

Jumat, 22 April 2011
“ Taurat Tuhan itu sempurna menyegarkan jiwa; peraturan
Tuhan itu teguh .. “ (Mazmur 19 : 8)

“Teng...teng..teng !!!” dentang lonceng terdengar di pagi hari
yang masih gelap, hawa dingin menusuk tulang, dan matahari belumlah
muncul dan merekah-kan sinarnya. Suara mengalun lembut terdengar dari
sebuah ruangan, sekumpulan orang berhimpun mengalunkan pujian yang
merdu, berdoa dan membaca sabda Tuhan dengan penuh penghayatan
dan sikap yang penuh hormat. Setiap pagi tanpa terlewatkan hal tersebut
selalu terjadi di tempat itu dan tidak seorangpun yang melewatkan
kegiatan tersebut entah pagi itu hujan dan udara amat dingin, ataupun
sampai larut malam ada kesibukan yang dikerjakan. Itulah sepenggal
cerita rekan saya bagaimana pengalamannya ketika ia berkesempatan
untuk tinggal di sebuah biara yang terletak di lereng pegunungan. Ya,
memang itulah keseharian para rohaniwan yang tinggal di biara tersebut.
Rekan saya sempat menanyakan pertanyaan ini kepada salah seorang
rohaniwan yang tinggal di biara tersebut, “Pak, apakah dengan setiap pagi
anda melakukan doa dan ibadah pagi sempat membuat anda bosan ? “
jawab rohaniwan tersebut :”saya tidak pernah bosan atau jenuh, mengapa
karena saya melakukan karena saya mencintai hal tersebut dan bagi saya
itu merupakan suatu kebutuhan”.
Sobat terkasih, kedua jawaban tersebut seharusnya menjadi
cerminan dari jawaban kita. Kita berdoa dan bersekutu dengan firman
haruslah didorong karena alasan cinta dan kebutuhan. Cinta akan Tuhan
membuat kita juga mencintai firman-Nya dan saat-saat kita berhubungan
dengan-Nya melalui doa. Kebutuhan akan doa dan firman membuat
kita menjadi pribadi yang selalu haus dan lapar akan hal tersebut. Ubah
pandangan kita mulai saat ini, jadikan cinta dan kebutuhan adalah alasan
kita untuk tetap bersekutu dengan Dia dalam doa dan firman sampai
selama-lamanya.

MENYENANGKAN TUANNYA

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek
moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas,” (1Petrus 1:18)

Sebuah peternakan ayam di tepi hutan menghadapi masalah dengan kedatangan anjing hutan liar yang sering memangsa ayam-ayam disana. Peternak tua disana akhirnya menggunakan perangkap untuk menakut-nakuti anjing liar tersebut. Suatu hari tertangkaplah seekor anjing liar, dengan kaki yang terjepit dan mengeluarkan darah anjing ini terbaring lemah. Lalu timbulah rasa kasihan peternak ini lalu ia membawa dan merawat anjing ini hingga sembuh. Setelah beberapa bulan dipelihara, peternak ini memasang lonceng-lonceng kecil pada anjing yang mulai jinak ini. Ia ingin memberi tanda seandainya anjingnya ini kembali ke kawanan anjing liar di hutan. Dan benar saja, setiap anjingnya ini mencium kedatangan kawanan anjing liar yang mendekat ke peternakan ia segera berlari dan mencoba kembali bergabung. Tetapi karena lonceng di lehernya menimbulkan bunyi-bunyian maka kawanan liar ini segera lari menjauh. Hal ini sangat menggirangkan peternak tua itu, akhirnya ia makin menyayangi anjing peliharannya ini. Setelah beberapa kali mencoba, anjing ini menyadari jika Tuannya ini senang jika ia melakukan pengusiran yang tidak disengaja ini. Dan ia semakin merasa dikasihi sehingga ia tidak lagi mencoba bergabung tetapi semakin giat melakukan pengusiran anjing liar lain.Sobat, seperti cerita diatas, kehidupan kita dahulu mungkin adalah kehidupan yang jahat dan jauh dari kebenaran. Tetapi oleh kasih Tuhan Yesus hendaknya kehidupan kita sekarang diubahkan bagi kesenangan Tuan atas kehidupan kita. Lakukanlah segala yang berkenan dan menyukakan hati Tuhan. Semakin Tuhan disenangkan semakin dalam kasih-Nya bisa kita rasakan.

DIBALIK LAGU "SENTUH HATIKU"

Minggu, 17 April 2011
”... Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan
Allah.” (Roma 5:2)

Mungkin sudah banyak pembaca mendengar lagu ”Sentuh Hatiku”, yang dinyanyikan oleh Maria Shandy, tetapi mungkin tidak banyak yang tahu kisah dibalik penciptaan lagu dimana ada kisah yang luar biasa. Penulis lagu menuliskan lagu tersebut berdasarkan pengalaman nyata seorang temannya. Dimulai dari ketika gadis temannya itu suatu hari diperkosa oleh ayahnya, sehingga menjadi gila dan kakinya harus dipasung. 

Sang penulis lagu sering mengunjungi dan mendoakan gadis tersebut. Suatu saat penulis lagu itu pindah ke kota lain dan sibuk dengan pekerjaan dan urusan pribadinya sehingga melupakan gadis tersebut. Suatu ketika ia mendapatkan telpon dari sang gadis dan terkejut mengetahui bahwa ia telah sembuh dari sakitnya serta tidak dipasung. Sang gadis menceritakan bagaimana suatu saat rantai dikakinya tiba-tiba patah dan ia bisa membebaskan dirinya. Teringat akan perlakuan ayahnya, ia bermaksud membunuh ayahnya. Tetapi saat ia bangkit dari tempatnya, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata ”Kamu harus mengampuni ayahmu”. Gadis itu berontak, menangis, memukul dan berteriak tidak mau mengampuni ayahnya, sampai akhirnya Yesus memeluk dia dan berkata ”Aku mengasihimu”.

Walaupun bergumul akhirnya sang gadis mau memaafkan ayahnya. Akhirnya mereka saling mengampuni, dipulihkan dan kembali kepada kehidupan yang normal. Kasih Allah dapat mengubahkan hidup seseorang. Sering yang menjadi masalah adalah respon kita yang salah ketika menanggapi kasih Allah dan kita mengeraskan hati tidak mau berubah. Bagaimana dengan respon kita?

BEDAH PLASTIK TAK FANTASTIK

Jumat, 15 April 2011
Kamis, 17 Maret 2011“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, danAku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusiasebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.” (Yesaya 43:4)

Salah satu kebiasaan positif yang sangat dianjurkan Alkitab adalah kehidupan yang dipenuhi dengan ucapan syukur. Salah satunya adalah mensyukuri berkat ragawi (tubuh fisik) yang Tuhan anugerahkan apa adanya. Adalah Han Mi Ok, seorang selebritis Korea, yang merasa kurangpuas dengan kecantikannya. Ketidakpuasan itu membawanya kepadaniat untuk menjalani bedah plastik terhadapwajahnya agar kesempurnaan kecantikandimilikinya. Kemudian ia menjalani ‘faux-fectface‘ (bedah kosmetik untuk mempercantikwajah) meskipun pada dasarnya adalah proses mengelabuhi semata.Alih-alih cantik dan menarik, Mi Ok malah mengalamikerusakan wajah yang parah. Bahkan sesudah menjalani 15 kali operasirekonstruksipun wajahnya justru tampak ‘mengerikan’ dalam pandanganorang lain. Bedah plastik yang diharapkannya menghasilkan wajahfantastik itu justru membawanya pada penyesalan seumur hidup.Demikianlah ketidakpuasan manusia sering menjadi sumberbencana bagi dirinya sendiri. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkanpembacanya untuk bersyukur, bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun.Kesempurnaan fisik bukanlah jaminan akan nilai diri seseorang. Di dalamKristus, Seperti apapun bentuk badan kita, apapun warna kulit kita,semuanya berharga di mata-Nya.

Sahabat, untuk membangun citra diri positif, mulailah denganucapan syukur. Kembangkanlah kemudian dengan kepercayaan diri di atasdasar penebusan-Nya. Tidak mungkin Dia menebus kita, jika kita tidakberharga di mata-Nya bukan?

MANFAAT AIR DAN BUAH

Kamis, 14 April 2011
“Air minum pun bagimu akan ditentukan, seperenam hin banyaknya; minumlah itu pada waktu waktu tertentu” (Yehezkiel 4:11)

Untuk memiliki kesehatan, selain berdoa mohon kemurahan hati Tuhan kita pun harus memahami pola hidup sehat, antara lain mengerti manfaat air dan buah-buahan. Manusia butuh air sebanyak 1/6 hin. Menurut kamus Alkitab itu setara dengan 2 liter atau 8 gelas per hari. Tepat waktu minum air putih akan memaksimalkan efektifitas tubuh manusia. Dua gelas air setelah bangun tidur akan membantu mengaktifkan organ-organ internal. Satu gelas air 30 menit sebelum makan membantu fungsi pencernaan dan ginjal. 
Satu gelas air sebelum mandi membantu menurunkan tekanan darah. Satu gelas air sebelum tidur untuk menghindari stroke atau serangan jantung. Bila Anda minum dari botol air kemasan, botol ini hanya aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jangan diisi ulang berkali kali. Di samping itu, taruhlah di tempat yang jauh dari matahari. Bila Anda suka minum air dingin (air es) setelah makan berhati-hatilah. Air dingin akan membuat minyak yang baru dikonsumsi menjadi beku. Hal ini akan memperlambat pencernaan.

Makan buah-buahan harus dimakan saat perut kosong, sebelum makan! Bila Anda makan buah setelah makan maka buah akan bercampur dengan makanan lain dan membusuk serta menghasilkan gas dan dengan itu perut akan kembung. Makan buah utuh memang lebih baik daripada minum jus buah, tapi jika Anda minum jus buah, minumlah seteguk demi seteguk secara perlahan, karena Anda harus membiarkannya bercampur dengan air liur Anda sebelum menelannya. Menurut Dr. Herbert Shelton, bila waktu makan buah benar, yaitu sebelum makan, maka Anda akan memiliki umur panjang, kesehatan, energi, kebahagiaan dan berat badan normal.

"JANGAN MAKAN TERLALU CEPAT"


“Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukumMu setiap waktu.” (Mazmur 119:20)

Di Singapura ada hotel yang menyediakan express buffet. Makan semua yang bisa Anda makan dalam waktu hanya 30 menit, dan Anda bisa membayar hanya setengah harga. Siapa mau? Selalu ada yang bersedia, tetapi kebanyakan menolak.

Sobat , berapa kali kita makan dalam sehari? Seberapa besar porsi yang kita makan setiap makan? Seberapa cepat kita makan? Kadang kita suka terburu-buru apabila sedang mengunyah makanan. Dan hal ini tanpa kita sadari. Mungkin kita pernah melihat orang-orang di sekitar kita makan dengan sangat cepat? Sobat, diperlukan sedikitnya 30 kali kunyahan agar makanan dapat diolah dengan baik oleh usus kita. Apabila makanannya berupa daging, dibutuhkan 70 kali kunyahan. Ini bertujuan untuk kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Boleh saja kita tidak melakukan kunyahan sebanyak itu, namun hasilnya tidak maksimal, Anda bisa obesitas, atau sebaliknya terlalu kurus, bahkan bisa muncul penyakit aneh-aneh.

Sama halnya dengan santapan rohani kita, setiap hari tanpa kita sadari kita sering terburu-buru membaca dan merenungkan Firman Tuhan atau buru-buru meninggalkan hadiratNya. Hasilnya dapat ditebak bukan? Kita tidak mendapat petunjuk khusus yang jelas, tentang maksud Tuhan buat pribadi, malah sering kita salah memahaminya. Salah pemahaman tentu akan salah PENERAPAN, muncullah berbagai penyakit rohani yang aneh-aneh. Saya pikir, untuk kesehatan rohani kita, berlaku hal yang sama. Kita perlu “mengunyah”. MerindukanNya, dengan rasa lapar dan haus, merenungkanNya serta mohon pimpinan /hikmat untuk menangkap maksud Tuhan. Selamat menikmati santapan rohani anda.

SUKSES BUKAN KEBETULAN

Selasa, 12 April 2011
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap
aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,
dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini,
yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
(Kejadian 50:20)

old generation of computer
Komputer / Personal Computer (PC) yang saat ini biasa kitajumpai paling hanya memiliki ukuran yang tidak lebih besar dari sebuah
tas koper/ traveller bag. Padahal di sekitar tahun 70-an ukuran komputer
yang kemampuannya kurang dari 10 persen kemampuan komputer zaman
sekarang akan memiliki ukuran sebesar kamar tidur.
Inovasi dan perkembangan komputer yang pesat ini
tidak terlepas dari sebuah visi yang pernah diutarakan
Bill Gates saat menjadi CEO dan pemilik Microsoft Corp.
“ Kami mulai dengan sebuah visi agar komputer ada di meja di setiap
rumah...Setiap hari,kami menemukan cara baru memperkaya kehidupan
orang-orang. Kami benar-benar baru mulai.” Sekarang ini visi ini hampir
menjadi kenyataan, hampir di setiap rumah di kota-kota besar dapat atau
telah memiliki komputer ini dengan ukuran dan harga yang masuk diakal.
Ketika visi ini mulai dimiliki oleh Bill Gates, ia bukan hanya
menunggu keajaiban agar mimpi ini menjadi kenyataan seperti sekarang
ini. Bisa terlihat dari biaya yang dialokasikan oleh Microsoft untuk riset dan
pengembangan mencapai lebih dari 50% dari total biaya. Pengembangan
sumber daya yang mereka lakukan, dan terlebih lagi cara mereka
menjalankan pekerjaan dan tugas-tugasnya untuk mencapai visi ini.
Dengan visi yang jelas dan perencanaan yang matang, visi yang awalnya
seperti mimpi di siang bolong bisa terwujud.
Sobat, tidak ada kesuksesan yang datang tiba-tiba. Tuhan
tidak bisa membawa Anda ke puncak kesuksesan jika Anda sendiri tidak
memiliki keinginan dan rencana untuk berada disana. Lakukanlah bagian
kita untuk memiliki visi dan rencana yang kita kerjakan semaksimal
mungkin, dan sisanya serahkan pada Tuhan.

PHK BERBUAH RUPIAH

Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?” (Rut 3:1)

Ketika krisis ekonomi menerpa, perusahaan tempat Erik bekerja pun mengalami imbasnya. Ketika itu perusahaan hanya menunggu keadaan berubah dan berharap dapat kembali bangkit. Tetapi sementara itu, Eriksebagai karyawan disana jam kerjanya dikurangi yang tentu berpengaruh pada pendapatannya.

Dalam ketidakpastian itu, Erik kemudian mulai belajar dan menekuni berbagai bisnis kecil-kecilan untuk menambal defisit pendapatannya. Sampai akhirnya bisnis burger yang dijalaninya menghasilkan. Setelah bertahan beberapa saat perusahaan tempatnya bekerja pun akhirnya memilih tutup yang mengakibatkan ia di-PHK. Tetapi karena ia telah bersiap-siap sebelumnya, bukannya terpuruk tetapi Erik jadi bisa fokus pada usaha burger jalanan yang dirintisnya. Dan sekarang omzet penjualan burgernya ini telah mencapai 1,5 milyar per bulan. “Saya harus menyiapkan sekoci sebelum kapal yang saya tumpangi benar-benar tenggelam.” Ujar Erik Kadarman ketika ditanya mengenai ide awal berbisnis burger ini.

Ketika sebagian karyawan lain hanya pasrah dan menyerah pada keadaan, Erik mengerahkan segenap kemampuannya untuk belajar dan membangun sekoci penyelamatnya. Dan ketika waktunya tiba, ia telah siap dengan segala persiapan yang cukup matang untuk dijalankan. Dan akhirnya PHK yang dialaminya pun berbuah manis.

Sobat, kesuksesan yang diperoleh Erik sekarang bukanlah suatu kebetulan. Ia dan semua rekan kerjanya mengalami keadaan yang sama. Bahkan mungkin Erik lebih terpuruk dari segi modal. Tetapi keuletannya untuk mempersiapkan hari depannya telah mengantarnya untuk memiliki kehidupan yang lebih sukses.

THE POWER OF DREAMS

“Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan..” (Ulangan 7:9)
Suatu pagi di bulan Mei sekitar 100 tahun lampau, seorang anak lelaki sedang berjalan gontai menyusuri jalanan desa Iwata-Gun, di pulau Honsu, Jepang. Soichiro HONDA baru saja dihina dan diusir dari suatu pesta perayaan di rumah temannya karena ia miskin. Ayahnya yang bekerja hanya sebagai tukang tambal panci, kasihan melihatnya. Ia mencoba menghibur anak kecil ini dengan menceritakan kisah Napoleon Bonaparte, seorang rakyat biasa yang akhirnya menjadi Jenderal penakluk Eropa dan Kaisar Perancis. Honda merasa terhibur dan terpesona. Dan setelah melihat gambar figur sang jenderal yang kecil dan pendek, ia pun terinspirasi untuk meraih sukses sebagaimana Napoleon karena karena kesamaan kondisi : pendek dan miskin.

Sejak itu, Honda sering bemimpi dan bergaya seperti Napoleon. Perlahan pengalaman imaginer dengan tokoh idolanya ini membentuk sikap positif dalam diri Honda, khususnya memotivasi dirinya untuk meraih sukses. Kelak terbukti kemudian meskipun mengalami tantangan dan jatuh-bangun berkali-kali, Honda berhasil membangun usaha bisnisnya menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia yang dikenal dengan keunggulan mutunya. Ketika meninggal, nama Honda dikenal sebagai pemegang lebih dari 100 hak paten dan mewariskan ilmunya yang masyhur: The Power of Dreams (kekuatan Impian).

Sahabat, ketidak-berdayaan dan kondisi kekurangan tidak menghalangi kesuksesan. Tetapi, keyakinan atas mimpi akan membangun sikap positif untuk meraih keberhasilan. Mimpi yang dibangun atas kepercayaan yang benar, kepercayaan kepada janji Allah yang setia. Dan seperti kata Honda :”..Impian akan berubah menjadi kenyataan…
Percayalah!

LONG LIFE EDUCATION


 Jawab Yesus: “Katamu: Jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! “ (Markus 9:23)


Pada tanggal 7 Juni hingga 1 Juli tahun ini, oleh anugerah Tuhan, saya akan mengikuti pelatihan kepemimpinan intensif selama 25 hari di kota Maui, Hawaii. Training ini diadakan oleh Haggai Institute International yang berkantor pusat di Atlanta, USA. Pusat pelatihan di Maui ini adalah salah satu fasilitas yang dimiliki Haggai Institute, selain yang ada di Singapura.

Undangan untuk mengikuti pelatihan ini adalah sebuah kesempatan yang luar biasa bagi saya yang melayani di sebuah kota kecil. Dan ini adalah kali kedua saya bisa mengikuti pelatihan di luar negeri setelah yang pertama di tahun 2004, saat saya mengikuti Fast Track Pastor Course di City Harvest Church, Singapura. Luar biasanya, kedua pelatihan ini saya ikuti tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar, karena sudah ada dermawan yang menjadi sponsor saya.

Dulu, saya sempat mengira bahwa jika tinggal di sebuah tempat yang jauh dari Ibukota atau kota besar maka peluang untuk mendapat kesempatan belajar ke luar negeri hanyalah sebuah impian belaka. Namun, Tuhan membuktikan bahwa di manapun kita berada, bukan penghalang bagi-Nya untuk melakukan perkara-perkara besar dalam hidup kita.

Itu sebabnya saya semakin yakin bahwa bersama Yesus kita akan melakukan serta mengalami perkara-perkara yang besar. Sekarang, setiap kali ada peluang untuk belajar ke luar negeri, saya pasti akan mencobanya. Memang tidak selalu berhasil, tapi saya tidak akan pernah menyerah, karena bagi saya tidak ada kata terlambat atau terlau tua untuk terus belajar, seperti judul renungan hari ini “Belajar seumur hidup” (Long Life Education). Ia setia menepati janji-janji-Nya dalam hidup saya, maka Ia pun akan melakukannya juga dalam hidup Anda. Percaya? [JFK]

Baca: Roma 8:31-39
PERENUNGAN: Bagaimana caranya agar bisa memiliki keyakinan Iman yang teguh?
PENERAPAN: Apa komitmen Anda untuk meningkatkan kualitas Iman Anda?

KETEKUNAN MICHAEL JORDAN


"Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (I Korintus 16:13)


Dunia olahraga seringkali memiliki pemain legendanya masingmasing. Dari arena basket kita mengenal Michael Jordan. Dialah pemain yang berkali-kali mengantar timnya memenangkan kejuaraan NBA, NCAA, MPV, emas Olimpiade, dan pertandingan All- Star.

Sebetulnya kunci kehebatan Michael Jordan bukan karena kesempurnaannya, tapi karena ketekunannya, sikap pantang menyerah ketika menghadapi tantangan. Ketika Michael Jordan masih di universitas orang sudah melihat kecepatan dan ketangkasannya di arena basket, namun namanya tidak dimasukkan oleh pelatih dalam daftar regu universitas karena tidak mencapai batas minimal tinggi badan, yakni 183 cm. Rata-rata pemain lainnya dalam tim itu memiliki tinggi badan 198 cm. Ketika dia melihat namanya tidak tercantum dalam tim yang akan bertanding melawan pebasket dari universitas lain, dia sangat kecewa bahkan menangis karena hal itu.

Tapi justu pengalaman pahit itu yang kemudian membuat dia bekerja keras. Dia selalu datang lebih awal dan pulang lebih akhir dari kampusnya hanya untuk berlatih basket. Michael pernah berkata, “Kapan pun saya berhasil dan merasa lelah serta berpikir untuk berhenti, saya menutup mata dan menatap daftar yang tidak mencantumkan nama saya ... dan itu membuat saya kembali bersemangat.”

Seringkali kesulitan memacu kita untuk meraih prestasi yang lebih baik. Situasi kepepet seringkali melecutkan kemampuan yang tak terpikirkan sebelumnya. Begitu banyak bakat terpendam dalam hidup kita yang baru muncul bilamana kita bertekad serta mendisiplin diri untuk mengembangkannya. Anda mau mencobanya? [RA]

Baca : 2 Samuel 23:11-12
PERENUNGAN: Apa yang dilakukan Sama ketika seluruh orang Israel melarikan diri hingga ia termasuk dalam pahlawan-pahlawan Daud?
PENERAPAN: Apa komitmen Anda untuk tetap setia dan mengerjakan hal sederhana sekalipun untuk mengembangkan potensi yang ada?

KAPTEN BEPE

“Jangan lalai mempergunakan karunia yang ada padamu,...” (1 Timotius 4:14)


Adalah Miswanto, seorang pensiunan pegawai PT Perkebunan Nusantara IX yang pertama kali menemukan bakat bermain bola pada anak keenamnya. Pria asal Getas, Kabupaten semarang ini melihat anaknya yang kala itu masih berusia sepuluh tahun sudah gemar menggocek si kulit bundar (bulat?). Miswanto menangkap ini sebagai ‘penemuan’ yang wajib ditindaklanjuti. Karenanya, ia memutuskan untuk mencoba melatih sendiri anaknya itu, berbekal pengalamannya melatih Persikas Kabupaten Semarang.
Tak puas, ia akhirnya mengirim anaknya untuk masuk sekolah sepakbola di Ungaran dan kemudian masuk ke Diklat Salatiga. Ternyata karir anaknya semakin benderang. Ia dilirik Persija sejak 1999, pernah juga merumput di Ehc Hoensbroek Norad Holland tahun 2000 dan juga di FC Selangor – Malaysia pada 2005. Tahukah Anda siapa anak Pak Miswanto itu? Ya, dialah Bambang Pamungkas. Pemain yang mengenakan nomor punggung 20 ini telah malang melintang di dunia persepakbolaan tanah air dan mancanegara.

Di gelaran AFF Cup, penghujung 2010 lalu, memang ia jarang dimainkan Coach Riedl sebagai starter. Tetapi pemain yang akrab disapa Bepe ini belum ‘habis.’ Di tengah tekanan psikologis yang kuat dari puluhan ribu penonton GBK, kapten timnas ini sukses mengeksekusi dua tendangan penalti ke gawang Thailand. Dengan dua tendangan Bepe itu pula rekor kekalahan timnas dengan Thailand terpecahkan.

Potensi tidak berkembang dengan sendirinya. Sebagaimana seorang Miswanto menemukan dan mengembangkan bakat putranya, kita juga dituntut melakukan hal yang sama. Apapun yang Tuhan berikan sebagai potensi akan kita kembangkan untuk kemuliaanNya. [JP]

BACA: 2 TIMOTIUS 1:3-8
PERENUNGAN: Mengapa Paulus mendorong Timotius untuk mengobarkan karunia yang ada pada dirinya?
PENERAPAN: Bagaimana Anda mengembangkan potensi diri dan mengatasi hambatan-hambatan yang ada?

MOBIL TANPA MESIN

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26)

Bayangkan sebuah mobil mahal tanpa mesin canggih di dalamnya. Apalah artinya mobil sport mahal dua pintu keluaran terbaru, jika mesin mobil tersebut dicabut dari dalamnya, atau tanpa bensin sehingga mobil tersebut tidak dapat dijalankan. Bukankah tidak berguna selain hanya menjadi pajangan di garasi mobil.
Begitu pula hidup kita jika tanpa kuasa Kristus di dalamnya. Saat manusia pertama diciptakan, Tuhan telah memberikan kuasaNya kepada manusia untuk menaklukkan bumi dan seluruh makhluk yang ada di dalamnya, termasuk segala masalah dan pergumulan hidup manusia itu. Namun, apakah saat ini kuasa yang sama itu masih ada dan aktif dalam hidup kita?

Hidup yang kita jalani tanpa kuasa Kristus adalah hidup yang biasa saja. Kita perlu kuasa Kristus tetap ada dan aktif dalam hidup kita untuk kita dapat meraih kemenangan demi kemenangan dalam hidup kita. Kemenangan atas masalah, kemenangan atas dosa, kemenangan dari setiap pergumulan hidup kita. Masalahnya adalah, banyak orang Kristen
tidak menyadari hal ini. Itu sebabnya kekristenan menjadi sesuatu yang membosankan dan penuh aturan ini dan itu.

Satu-satunya cara untuk membuat kuasa itu bekerja dalam hidup kita adalah dengan menjaganya tetap penuh dan fully-charged setiap hari. Hubungan doa yang intim, PERENUNGAN firman setiap hari dan melakukannya dengan iman yang terasah hari demi hari adalah kunci untuk mencapai kemenangan.

PENANTIAN AKAN MUJIZAT

 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. (Lukas 5:25)

Vita Lusiana begitu shock karena anaknya yang baru berusia satu minggu divonis menderita jantung bocor. Dokter hanya memberikan surat rujukan ke salah satu rumah sakit untuk pemeriksaan jantung anaknya. Saat itu ia sempat mempertanyakan Tuhan, kenapa anak pertama yang telah Tuhan janjikan bahwa segala sesuatunya akan baik dan luar
biasa, tapi harus mengalami jantung bocor seperti ini.

Vita mengambil satu komitmen, memang secara manusia hari-harinya pasti akan dipenuhi oleh tangisan mengasihani anaknya, namun perkataan Tuhan begitu kuat berbicara di dalam hatinya, “Percaya pada hati-Ku untuk Oze”. Dan Tuhan pun mulai mengajarkan kepada Vita untuk tidak mengandalkan kekuatan orang lain tapi kekuatan Tuhan. Vita terus berdoa dan memperkatakan bahwa setiap organ tubuh Oze akan berfungsi sesuai dengan rencana dan rancangan Tuhan, tidak ada segala kerusakan dan kebocoran. Ia memperdengarkan lagu-lagu pujian dan penyembahan, yang ia percayai memiliki kuasa.

Tujuh bulan lamanya Vita menunggu janji Tuhan untuk menyembuhkan. Akhirnya di bulan ketujuh itu, saat Vita kembali membawa Oze ke dokter, dokter pun sudah mulai mengevaluasi kondisi jantung Oze.Dan sewaktu dokter meletakkan stetoskop di dada Oze, dokter mengatakan dia tidak lagi mendengar suara bising di jantung Oze. Memang tujuh bulan bukanlah waktu yang singkat, namun Vita bersyukur Tuhan mengijinkan perkara ini terjadi dan ia boleh melaluinya.
Ia dapat melihat bahwa ternyata hal ini membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, menyatakan kepada orang-orang bahwa Tuhan Yesus itu adalah Tuhan yang hidup.

Campur Tangan Tuhan

 “dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya.” 
(Efesus 1:19)

Saya teringat sebuah kesaksian teman, yang mengisahkan kuasa Allah yang tak pernah terlambat. Suatu ketika, daerahnya harus mengirimkan rombongan untuk mengikuti retret se-propinsi. Untuk membantu dana rombongan berangkat ke kota yang dituju, mereka menyodorkan proposal ke Bupati.

Sebulan kemudian, mereka mencoba ke kantor pemerintahan tersebut untuk mengambil proposal dan ternyata disetujui. Ternyata, walaupun Bupati sudah menyetujuinya, dana itu tidak segera sampai ke tangan mereka. Dengan dalih operasional, mereka dilempar kesana kemari sampai akhirnya dari kantor pemerintahan menyatakan surat tanda persetujuan itu hilang. Sampai hari keberangkatan, dana itupun belum juga sampai. Mereka kembali mendatangi kantor Bupati. Sementara itu, teman-teman yang lain berdoa, dan sudah siap di bandara untuk berangkat. Mereka
sungguh-sungguh menantikan mukjizat.

Tidak dinyana, ada seorang ibu menghampiri mereka dan menanyakan maksud mereka. Akhirnya, melalui ibu tersebut dalam hitungan menit dana tersebut akhirnya cair. namun urusan belum selesai sampai situ, mereka harus ke bank untuk menguangkannya dan kembali mendapat kendala karena tidak ada keterangan identitas yang mereka bawa. Dengan berdoa dan terus meyakinkan petugas bank akhirnya uang tersebut mereka dapatkan. Tinggal hitungan menit, mereka langsung menuju bandara.

Dan dengan penuh sukacita dan tangis bahagia, mereka akhirnya dapat terbang menikmati retret itu. Percayalah, kuasaNya masih terjadi hari ini, karena Dialah Allah Maha Kuasa.

PENYEBABNYA TAHU? HINDARILAH!

“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baikbaik
dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti
jiwamu baik-baik saja.(3 Yohanes 1:2)

 Beberapa orang pasien sedang diinterview oleh seorang dokterditempat prakteknya: “Sakit apa PaK?” “Perut saya sakit. Kemungkinan
karena saya sering telat makan, karena bekerja keras untuk membiayai
keluarga dan lupa untuk makan.” Kemudian dokter itu memberi resep
dan memberi nasihat agar bapak tersebut
berusaha tidak telat makan lagi. Pasien
berikutnya seorang ibu, ”Sakit apa Bu?”
“Saya mencret-mencret sudah 2 hari ini.
Kemungkinan saya terlalu banyak makan yang pedas-pedas dok.” Dokter
akhirnya memberi resep dan berpesan, kalau sudah sembuh jangan terlalu
banyak makan yang pedas-pedas lagi.
Pasien berikutnya seorang bapak yang sudah tua. Dokter bertanya,”
Sakit apa Pak?” “Saya batuk-batuk terus dok, padahal saya sudah ganti
merokoknya pakai merk lain tapi tetap saja batuk.” “Memangnya Bapak
merokoknya merk apa?” Kemudian bapak itu merogoh ke dalam sakunya
dan memperlihatkan kepada si dokter. Dokter itu dengan tenangnya
merogoh ke dalam saku bajunya.”Bapak salah sih, harusnya merk rokok
ini, saya juga batuk tapi nggak terlalu sering!” Dan saat bersamaan
keduanya terbatuk-batuk.
Cerita di atas, mengingatkan kita bahwa sebenarnya hampir
sebagian besar dari kita sudah tahu kenapa kita sakit. Yang jadi masalah
apakah kita bisa mengendalikan keinginan-keinginan yang akan berdampak
buruk terhadap kesehatan kita atau tidak.
Tuhan ingin kita semua sehat, yang menjadi tugas kita, menjaganya
dengan sebaik mungkin. Perhatikan makanan kita, jangan merokok dan
berolah ragalah dengan teratur. Tuhan pasti melimpahkan kesehatan yang
prima buat kita semua. [YP]

Mazmur 23

Senin, 11 April 2011
Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

BERJALAN DALAM KUASA-NYA

Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan
yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. (Yohanes 14:12a-b)

John G. Lake sangat percaya bahwa orang Kristen yang penuh dengan Roh Kudus harus mempunyai pelayanan yang sama seperti yang Yesus lakukan ketika masih di bumi. Ia mulai terdorong untuk melayani dalam khotbah dan kesembuhan ilahi pada tahun 1898. Lalu Tuhan kirim dia secara ajaib menuju Afrika, dimana ia mendapatkan pengurapan mukizat. Dalam 5 tahun, lebih dari 1 juta jiwa diselamatkan, 625 gereja dibangun dan menghasilkan 1,250 penginjil.

John G. Lake meninggalkan Afrika pada tahun 1913. Lalu Ia memutuskan untuk tinggal di Spokane Washington dan
mulai melayani orang-orang sakit dan melepaskan mereka dari kuasa jahat. John memulai pelayanannya di Spokane dalam tenda kebangunan rohani. Ia juga mengajar dan melatih pria serta wanita untuk berdoa dengan iman sehingga dapat melayani kesembuhan. Dalam jangka waktu 5 tahun (1915-1920) tercatat lebih dari 100,000 kesembuhan yang terjadi sehingga Spokane disebut sebagai Kota tersehat di seluruh Amerika.

John Lake meninggalkan Spokane pada tahun 1920 dan pindah ke Portland Oregon untuk membuka tenda kesembuhan di sana. Ia bermaksud untuk mendirikan tenda-tenda kesembuhan di sepanjang pantai Utara bahkan di seluruh Amerika.  Ia berkeliling untuk mengajar dan melayani kesembuhan bagi orang-orang sakit. Kemanapun ia pergi kuasa Tuhan selalu menyertai dia, sampai dia dipanggil pulang ke rumah Bapa pada tahun 1935.

Sahabat, John G Lake adalah manusia biasa sama seperti kita, tetapi ia percaya sepenuhnya pada Firman Tuhan, sehingga ia berjalan sebagai orang yang penuh kuasa.

GAJAH SIRKUS

“Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” (1 Petrus 5:11)
Satu ilustrasi yang sering digunakan dalam Pelatihan Motivasi & Pengembangan Diri adalah gambar seekor Gajah Sirkus. Gajah besar dan kuat itu nampak diam seakan tak berdaya dengan salah satu kakinya terikat rantai pada sebuah patok kecil di tanah. Penjelasan yang diberikan mengenai gambar itu adalah bahwa sebenarnya Sang Gajah itu sangat kuat dan dengan badannya yang besar, rantai patok itu dapat dengan mudah terengut keluar hanya dengan sekali hentakan kakinya. Namun karena ketidaktahuan dan kebodohannya, ia merasa tidak berdaya.

Begitulah gambaran orang orang yang merasa tidak berdaya meskipun sesungguhnya memiliki potensi yang besar. Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena ‘berkuasa tapi tak berdaya’ juga dijumpai dalam berbagai aspek. Dalam kehidupan pribadi, kita merasa tidak mampu menghadapi masalah kehidupan walau sesungguhnya memiliki kemampuan. Begitupun dalam pertumbuhan rohani, kita sering merasa tidak berdaya terhadap tekanan dunia, padahal Alkitab menuliskan:”… Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” (1 Yoh 4:4b).

Bill Crowder menuliskan bahwa salah satu tema yang sering digunakan untuk melemahkan iman adalah penyangkalan terhadap Kuasa Kristus, khususnya dalam peristiwa Paskah. Namun syukurlah, pada akhirnya kita mengerti bahwa Yesus bertahan di salib bukan karena terikat dan terpaku, tetapi lebih karena pengabdian cinta-Nya yang begitu besar. Dia tetap Allah yang Maha Kuasa dan kuasa-Nya itu tidak berubah, dulu sekarang dan selamanya. Selamat menyambut Paskah.

DIA ALLAH YANG SETIA

“Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 1:13)
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,
“Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, kemudian menulis singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mata saya.”

Kisah di atas memperlihatkan bagaiman pikiran manusia bisa berubah saat status hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa dia harus berterimakasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Betapa berbedanya dengan Yesus. Dia adalah pribadi yang bertanggung jawab dan selalu setia dalam segala keadaan. Yesus menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika kita masih berdosa. Dia juga tetap setia kepada kita walaupun kita tidak setia! Kenyataan ini juga seharusnya mendorong kita untuk tetap setia dan tidak melupakan kasih dan kuasa Yesus yang telah menyelamatkan dan menolong kita, sehingga kita pun setia dan memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya.

TURNING POINT

“Kata Yesus kepadanya: Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.” (Lukas 19:9)

Film Flywheel mengisahkan tentang perjumpaan dengan Tuhan yang mengubahkan kehidupan seseorang. Adalah Jay Austin, seorang penjual mobil bekas yang mencoba mendapatkan keuntungan dengan menghalalkan segala cara. Ia menipu semua pelanggannya, termasuk pendeta yang membeli mobil darinya. Sampai suatu ketika ia berjumpa dengan Tuhan dan mengalami perubahan dalam hidupnya. Melalui perjalanan spiritual, ia mencoba untuk lebih menghargai sesama dan Tuhannya dalam bisnis yang dikelolanya. Ia menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Penguasa hidupnya. Tepatlah slogan yang diusung film ini, “In every man’s life, there is a turning point.” Ada titik balik atas setiap kehidupan manusia.

Sahabat, kita acap berjuang untuk perubahan kehidupan orang-orang yang kita kasihi dan doakan. Mungkin kita sudah melakukannya begitu lama. Ibaratnya, lutut kita sampai mati rasa ketika berdoa. Air mata kita pun sudah kering. Tetapi kita kadang menjumpai orang-orang yang kita doakan itu tak berubah juga. Sudah selesaikah usaha kita? Belum. Selalu ada waktu yang tepat bagi Tuhan untuk menjumpai seseorang yang ingin dijamahNya. 

Tugas kita adalah berada dalam kesetiaan untuk terus mendoakan dan mencoba memberitakan tanpa bosan tentang kasih Tuhan kepada mereka. KuasaNya untuk menjamah dan mengubahkan seseorang masih tetap sama hingga hari ini. Ia yang mengubah kehidupan Saulus menjadi Paulus, Simon menjadi Petrus; Ia jugalah yang sanggup untuk mengubahkan kehidupan mereka yang berkeras hati. Jangan berhenti, yakini bahwa karya Tuhan akan menjadi nyata sebentar lagi.
“Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.” (Mazmur 26:22)
Jika saya boleh memilih, saya ingin selalu hidup sehat dan tidak mengalami sakit. Oleh karena itu, saya tidak ingin datang ke dokter dan memeriksakan kesehatan saya, karena saya tidak ingin ada diagnosa dokter tentang keadaan atau kondisi tubuh saya yang membuat saya menjadi khawatir. Dan ternyata hal ini juga di alami oleh kebanyakan orang, mereka memilih untuk tidak memeriksakan kondisi tubuhnya bukan hanya karena merasa diri mereka sehat tetapi juga karena takut ada diagnosa yang menakutkan mereka.
 
Demikian juga dengan kesehatan kerohanian kita. Terkadang kita enggan untuk memeriksa kesehatan kerohanian kita sekalipun kita tahu kerohanian kita sedang dalam kondisi kurang baik bahkan dalam keadaan kritis, karena kita merasa takut untuk meningalkan kebiasaan-kebiasaan buruk kita di bandingkan kita hidup sehat secara rohani menurut standar Tuhan.

Sahabat, marilah kita selalu memeriksa kesehatan kerohanian kita, sehinga kita tahu apa saja yang harus kita benahi dalam hidup kita melalui pemeriksaan tersebut. Apakah kehidupan rohani kita saat ini terasa hambar? Apakah
Tuhan sudah tidak dilibatkan lagi dalam kehidupan sosial dan pekerjaan kita dan segala aspek lain dalam kehidupan kita? Kenalilah gejala kerohanian kita yang mengalami masalah dan biarlah Firman Tuhan yang memeriksa bagaimana kondisi kita saat ini agar bisa segera diobati sebelum semakin parah. Pemeriksaan kerohanian yang teratur akan  membantu kita memulihkan dan memperbaiki kehidupan kerohanian kita.

EMOTIONAL HEALTH

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mazmur 37:8)

Kata siapa orang yang rajin berolahraga tidak akan pernah sakit? Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami gangguan dengan pencernaan saya padahal saya rajin berolahraga tiga kali dalam seminggu. Maag saya selalu kambuh ketika saya menghadapi masalah di kantor, karena pikiran dan tingkat stress yang memicu sakit itu datang. Manusia terdiri dari tiga unsur: tubuh, jiwa, dan roh. Bukan hanya kesehatan tubuh dan kesehatan roh kita yang perlu kita jaga.

Seringkali kita melupakan kesehatan jiwa kita. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan jiwa? Ilmu psikologi mungkin bisa menyebutnya dengan Angry Management, atau kita dapat mengukurnya dengan Emotional Quation (EQ). Seberapa cepat kita dapat mengendalikan emosi dan jiwa kita saat ada suatu keadaan yang menekan kita? Seberapa kuat kita dapat mengontrolnya ketika masalah datang dalam hidup kita? Saya seringkali dilatih Tuhan untuk menjaga kesehatan jiwa saya. Saya belajar menahan emosi marah, sedih, kuatir, malas, dan perasaan mengasihani diri sendiri dan lainnya.

Hidup ini bukanlah kita jalani berdasarkan perasaan kita semata. Perasaan dan emosi kita dapat berubah dengan sangat cepat. Jika hidup kita masih dikuasai oleh perasaan kita, maka kita tidak akan pernah bertumbuh dewasa. Saya belajar bahwa hidup tidaklah selalu tentang apa yang saya inginkan, tapi apa yang Tuhan inginkan. Seringkali saya harus belajar taat pada apa yang tidak saya inginkan, namun Tuhan inginkan. Mari cek lagi kesehatan kita. Kesehatan tubuh dapat kita jaga dengan olahraga dan pola makan yang teratur. Kesehatan roh dapat kita pelihara dengan menjaga hubungan setiap hari dengan Tuhan.

“UCHING NA ‘AGI TATIIT !”

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada – Nyalah keselamatanku” (Mazmur 62:2)

“Oom, uching na ‘agi taatiit yaa, Oom??” Begitulah keponakan saya bertanya ketika dia melihat seekor kucing yang sedang sakit dan nyaris mati. Apa sebab? Sepele, Uching terjebak di kotak sampah yang tertutup sampai ia kehabisan udara. Petugas kebersihan yang membuka kotak besi itu mengeluarkannya dalam kondisi tak berdaya. Uching tidak lagi segesit kemarin, juga tidak seceria sebelum hal naas menimpanya. Bukan hanya fisik, jiwanyapun sakit. Tidak ada lagi pengharapan dari Uching, dan tidak kepada siapapun Uching minta tolong. Sekedar mengeongpun tidak . . . Lemas, lalu mati !!

Lain kisah dengan Viktor Frankl, seorang Psikiater Wina asal Yahudi dan taat pada Tuhan yang menjadi korban kamp konsentrasi Hitler. Keluarga dan sanak saudaranya tewas mengenaskan. Menurut Frankl, hidup ini tetap memiliki makna sekalipun dalam suatu penderitaan yang berat. Jadi, dalam penderitaannya di “kamar gas” Auschwitz, ia berusaha menemukan “pegangan hidup“ berupa keyakinan dan pengharapan agar hidupnya tetap memiliki makna. Makna hidup itulah yang menjadikannya punya alasan untuk bertahan. Dari perjalanan hidupnya inilah ia menelurkan
teori Makna Hidup, satu – satunya teori Psikologi yang mengakui adanya dimensi spirit (roh) dalam diri manusia.

Sekalipun tubuh kita sedang tidak sehat, tetapi kalau jiwa kita sehat, maka roh kita akan sehat juga. Hidup kita bermakna karena kita memiliki pegangan hidup, Sang Juru S’lamat yang membuat kita bertahan melewati badai hidup, yang membuat kita sehat tubuh, jiwa, dan roh.

Gadis Penjual Korek Api


Pada sebuah malam menjelang natal. Malam sangat dingin, salju turun dengan deras dan angin berhembus dengan kencang. Ada seorang gadis kecil yang sudah kehilangan mamanya, untuk menghidupi papanya yang sedang sakit, tanpa memperdulikan badai salju berjalan dijalan yang diselimuti salju menjual korek api.

“Korek api, siapa yang mau membeli korek api”

Dia tidak memiliki baju hangat, memakai baju yang sudah kumal dan kepalanya dibungkus sebuah syal yang sudah koyak, diatas kakinya hanya memakai sepasang sandal tua, dia berteriak menjajakan korek apinya dijalan, tetapi tidak seorangpun yang memperdulinya.

Semua orang sedang sibuk mempersiapkan kado natal, dengan gembira dan bersenang-senang, sungguh kasihan gadis malang ini! Dia mempunyai banyak korek api yang disimpan disebuah keranjang dan tangannya memegang beberapa batang korek api.

Hari menjelang siang, dia tidak dapat menjual sebatangpun korek apinya, dalam keadaan lelah dan lapar dia berjalan terus, butiran salju jatuh diatas rambutnya yang berwarna keemasan, sampai didepan sebuah rumah yang mewah dia berhenti dan memandang kedalam rumah, didalam rumah kelihatan pohon natal yang dihias dengan indah, seorang ibu sedang bermain dengan gembira dengan kedua anaknya, kedua anaknya kelihatan sangat bahagia, diatas meja terlihat lilin yang berwarna-warni menyala, ada yang berwarna merah, hijau, putih, ungu, dia paling suka melihat lilin yang berwarna merah, warnanya sangat kontras diatas meja tersebut.

Melihat keadaan itu, dia teringat kepada nenek dan ibunya, mereka berdua sangat menyayanginya, tetapi mereka berdua sudah meninggal, memikirkan kenangan itu gadis kecil ini menangis dengan sedih.

Sambil menangis gadis kecil ini berjalan disebuah jalan yang besar, tiba-tiba sebuah kereta kuda lewat dan hampir melanggar dia.

Kereta kuda melintas dengan cepat, menyemprotkan percikan lumpur kebaju gadis malang ini, sandal gadis ini juga hilang, sehingga dengan kaki telanjang dia berjalan diatas salju dan berteriak :

“Korek api, siapa yang mau beli korek api.”

Senja telah tiba, sepasang kaki gadis kecil ini kedinginan sampai berwarna biru, disepanjang jalan tercium wangian daging panggang.

“Wah, sungguh enak jadi orang kaya, mereka sedang mempersiapkan perayaan natal.” Pikir gadis malang ini.

Dia sudah tidak kuat berjalan, badannya yang lelah menyandar dinding disebuah pertokoan, dia tidak berani pulang kerumah karena sebatangpun korek api belum terjual, dirumah juga sangat dingin, karena dari segala arah angin dapat memasuki rumahnya yang sudah reyot.

Dia kedinginan sampai tubuhnya gemetar terus, dia sangat ingin menghangatkan tubuhnya walaupun hanya sebentar dengan sebatang korek api.

Tangannya yang kecil sudah hampir membeku. Sungguh sangat dingin, dia memutuskan untuk menyalakan sebatang korek api menghangatkan tangannya yang sedang membeku.

“Sesst “ korek api menyala, dia merasakan sebuah kehangatan menyelimutinya, nyala korek api menyilaukan, sambil melamun dia membayangkan dirinya duduk didekat sebuah tungku api, nyala api terlihat sangat cantik, terasa hangat, dia bermaksud menjulurkan kedua kakinya dekat ke nyala api, tetapi nyala tersebut dengan cepat sudah padam, tungku api hilang dari pandangannya. Dia terbangun dari lamunanya, dan melihat hanya bekas sebatang korek api yang sudah habis terbakar ditangannya.

Dia lalu menyalakan sebatang lagi, korek api menyala, mengeluarkan cahaya terang,

Nyala korek api yang memantul didinding, bagaikan ilusi dia melihat sebuah kamar didalam kamar terlihat sebuah meja makan diatas meja makan terhidang biscuit yang lezat dan daging panggang yang harum, keadaan ini sangat menarik, dia melihat daging panggang ini melompat dari piring dan berjalan menuju kearah gadis malang ini. Dia menjulurkan tangannya, korek api segera redup, tangannya hanya teraba dinding yang dingin.

Dia menyalakan sebatang lagi korek api, nyala korek api berubah menjadi sekuntum cahaya yang berwarna merah jambu.

Dia merasa dirinya duduk dibawah sebuah pohon natal besar yang cantik, lebih cantik dari pohon natal yang dilihat tadi siang, Diatas dahannya terdapat ribuan batang lilin kecil yang cantik sedang menyala. Gadis malang ini menjulurkan tangannya, korek api padam lagi. Ribuan batang lilin berubah menjadi bintang-bintang kecil yang terang dilangit. Diantara bintang-bintang itu sebuah bintang jatuh ke bumi berubah menjadi sebuah cahaya yang memanjang.

Dia menyalakan sebatang lagi korek api.

Gadis Penjual Korek Api
Ah, di nyala api dia melihat nenek yang dirindukan setiap hari, dia melompat ke pelukan neneknya.

“Nenek !” teriak gadis kecil ini, “tolong bawa saya pergi nenek! Ke tempat yang tidak dingin, dan banyak makanan. Saya tahu begitu korek api ini padam, engkau sudah tidak kelihatan, seperti tungku api itu, daging panggang yang wangi dan pohon natal yang indah, saya akan kehilangan semuanya.”

Akhirnya, gadis malang ini menyalakan semua korek api yang tersisa, karena dia sangat ingin menahan neneknya disini terus.

Nyala korek api semakin terang, bagaikan disiang hari, dia melihat neneknya dengan penuh kasih sayang mengangkat dia kepelukannya, mereka berdua terbang makin lama makin tinggi, terbang kesebuah tempat yang hangat dan tidak akan merasa kelaparan lagi.

Pada keesokan harinya natal telah tiba, orang-orang disekitar pertokoan melihat gadis malang ini sedang menyandar di dinding, dengan wajah kemerahan dan senyuman terlihat sangat bahagia , tetapi dia sudah meninggal, meninggal dimalam menjelang natal, ditangannya masih tergenggam korek api yang terbakar.

Nah, adik-adik sekalian, jangan sedih walaupun gadis malang ini sudah meninggal, tetapi Tuhan sudah menjemputnya kesebuah tempat yang tidak akan kedinginan dan kelaparan dan dia akan berbahagia selamanya ditempat itu bersama nenek dan ibunya.

Aku Ingin Mama Kembali

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.
Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.
Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Mama,,, Jangan Marah

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.
     Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.


Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!” Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?”
“Nama saya Elic, Tante.”
“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati… Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
“Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..
     Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangissaya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric… Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
     Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu… Air mata saya mengalir
dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

Saya menjerit histeris membaca surat itu.
“Bu, tolong katakan… katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana … Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

Poor is as Happy as Rich

Minggu, 10 April 2011
Perihal menjadi kaya ini, biasanya orang selalu berpendapat bahwa apabila mereka menang lotere maka mereka akan menjadi kaya raya dan sangat bahagia. Tapi apakah itu benar ? Cerita ini dimulai di sebuah pantai Meksiko, di sebuah dusun nelayan. Pada suatu hari menjelang waktu makan siang seorang turis dari Amerika memperhatikan para nelayan pulang dan menurunkan hasil tangkapan ikan mereka. Para nelayan itu kemudian bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
Lalu turis Amerika itu bertanya kepada salah satu nelayan, "Oh Tuan, kalau tidak keberatan, bolehkan saya bertanya apa yang anda lakukan?" Nelayan itu menjawab, "Tuan, saya baru pulang dari melaut, saya senang karena hasil tangkapan ikan hari ini bisa untuk membayar kebutuhan hidup kami. Jadi saya sekarang akan pulang dan makan siang dengan istri saya. Setelah makan siang saya akan tidur siang (siesta) dan sore harinya nanti akan bermain dengan anak-anak saya. Kemudian pada petang hari setelah makan malam, mungkin saya akan ke warung, bermain gitar serta minum-minum santai bersama beberapa teman. Sungguh menyenangkan sekali."

Turis Amerika itu kemudian berkata, "Tuan, apabila tidak keberatan saya ingin memberikan sedikit saran. Saya adalah profesor pengajar mata kuliah bisnis di sebuah Universitas yang terkenal di Amerika, saat ini saya sedang berlibur. Saya ingin memberikan saran untuk menolong Anda. Bagaimana kalau Anda pergi melaut lagi sehabis makan siang nanti? Maka Anda dapat menangkap ikan yang jumlahnya dua kali lipat dari biasanya. Anda bisa mendapat lebih banyak uang. Dengan uang itu dalam beberapa bulan Anda bisa menggaji pegawai dan menambah sebuah perahu lagi, sehingga jumlah ikan yang Anda tangkap menjadi empat kali lipat." "Dengan cara seperti ini dalam kurun waktu 5 atau 6 tahun Anda bisa menjadi juragan besar pemilik armada berpuluh-puluh perahu nelayan. Setelah itu anda bisa memindahkan kantor perusahaan Anda ke sebuah kota besar dan melebarkan sayap usaha Anda ke bidang-bidang bisnis lainnya. Sebagai seorang Direktur dari perusahaan besar, Anda bisa mengambil gaji besar. Kemudian daftarkan perusahaan Anda pada bursa saham dan 'go public' untuk menjaring modal yang lebih banyak lagi. Kemudian Anda beli kembali saham Anda sehingga harganya semakin naik agar nantinya bisa menjual semua saham Anda dengan harga yang lebih tinggi. Setelah itu Anda bisa pensiun dengan nyaman."

"Dalam tempo lima puluh tahun Anda pasti akan pensiun sebagai seorang milyarder kaya raya, saya jamin itu karena saya seorang professor mata kuliah dan sangat paham dengan urusan ini." Nelayan Meksiko tersebut mendengarkan dengan sangat seksama dan penuh rasa hormat. Di akhir pemaparan professor itu, dia lalu bertanya, "Tapi Tuan, apa yang akan saya lakukan dengan uang yang sangat banyak nanti?" Professor Amerika tertegun untuk beberapa saat, anehnya professor ini tidak pernah memikirkan rencana bisnisnya sampai sejauh ini. Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikirannya adalah bagaimana cara untuk menghasilkan lebih banyak uang, tapi tidak pernah terpikir olehnya untuk apa uang tersebut akan digunakan.

Professor itu kemudian menjawab, "Dengan uang itu nanti Tuan bisa pensiun, santai. Mungkin bisa liburan di kampung nelayan yang tenang dan nyaman, seperti kampung ini contohnya. Anda bisa membeli perahu kecil dan pergi menangkap ikan untuk bersenang-senang di pagi hari dan pulang di siang hari untuk makan siang bersama istri Anda. Kemudian Anda bisa tidur siang dan bermalas-malasan atau bermain dengan anak-anak. Petang harinya Anda bebas pergi ke warung dan bersenang-senang dengan teman Anda."

Nelayan tersebut menjawab "Tapi Tuan, bukankah itu semuanya seperti yang sudah saya lakukan saat ini?" Professor itu kemudian terdiam dan kehilangan kata-katanya.

Seringkali itulah yang terjadi, banyak orang ingin menjadi kaya raya agar mereka dapat hidup seperti orang miskin

Arti Hidup

Hidup ini indah
Hidup ini penuh makna
kadang kita tidak mengerti atau mungkin salah mengerti
tertawalah kita jika kita menghadapi jalan yg menanjak
karena sehabis itu kita pasti akan menemukan jalan yg menurun
menangislah kita jika kita menemukan jalan yg menurun
karena sehabis itu kita pasti akan menemukan jalan yang menanjak
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan? ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...

Kita semua agak aneh
dan hidup sendiri juga agak aneh
Dan ketika kita menemukan seseorang
yang keunikannya SEJALAN dengan kita
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam
suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Orang2 yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia
melainkan awal suatu kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang tersakiti, merekayang telah mencari
dan mereka yang telah mencoba
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.