Cara Berdoa

Senin, 01 Agustus 2011
Dengan Allah yang sedemikian rindu menunggu untuk mendengarkan kita, serta hak yang sedemikian istimewa karena doa yang dapat kita gunakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan semua karunia-Nya, mengapa kita tidak lebih banyak meminta ?


Penyebab utamanya adalah musuh jiwa kita, yang ingin mencegah agar kita tidak mengembangkan hubungan yang akan memberikan sukacita dan kepuasan. Dan strategi musuh yang nomor satu untuk mencegah doa kita adalah dengan menggunakan kesibukan kita.


Nah, berikut ini adalah tips-tips singkat agar kita bisa berdoa yang menyenangkan hati Tuhan :




BERDOALAH SECARA SPESIFIK
Yesus ingin agar kita mendoakan hal-hal yang spesifik. Dia menggunakan roti dan ikan sebagai ilustrasi dalam Matius 7 untuk mengajarkan doa kepada para pendengarnya. Dia menggunakan berbagai kebutuhan hidup mereka yang umum dan biasa. Ketika kita berdoa, kita harus berdoa secara spesifik. Mintalah kepada Allah apa yang Anda butuhkan dengan spesifik sehingga ketika doa Anda dikabulkan, Anda akan mengetahuinya, kemudian memuji dan bersyukur kepada-Nya atas jawaban doa Anda. Kita tidak boleh menjadikan doa kita semacam permainan kepura-puraan rohani tanpa ada kaitannya dengan kebutuhan nyata yang menghadang kita. Permintaan Anda akan menjadi sangat spesifik, begitu pula dengan doa.


BERDOALAH DENGAN PRIBADI
Beberapa orang berpikir bahwa doa hanya dapat dilakukan secara bersama-sama. Jika mereka memerlukan doa, mereka menghubungi gereja dan meminta semua orang mendoakan mereka. Cara itu baik, tetapi doa pribadi tidak kalah baik dengan doa bersama. Doa adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Untuk meminta sebagaimana kita seharusnya meminta menuntut suatu keheningan secara teratur di hadapan Allah, menyendiri ke tempat sunyi. Dalam Markus 1, sesudah Yesus bangun jauh sebelum matahari terbit untuk pergi ke luar sendiri dan berdoa, murid-murid-Nya mencari Dia. "Semua orang mencari Engkau", kata mereka ketika mereka menemukan-Nya (Markus 1 : 37).  Prinsip yang kita pelajari dalam kehidupan Yesus ini juga berlaku bagi kita sebagaimana hal itu berlaku bagi Yesus. Jika Yesus, Putra Allah, mempraktekkan disiplin dan ketetapan hati untuk menyendiri dari keramaian supaya Dia bisa menyendiri bersama Bapa untuk berdoa, maka kita juga harus melakukan itu.


BERDOALAH DENGAN JUJUR
Dalam pendahuluan untuk Mazmur dalam bukunya yang berjudul "The Message", Eugen Peterson menulis bahwa karena kita tidak berpengalaman dalam hal berdoa, "Kita menganggap bahwa pastilah ada bahasa 'orang dalam' yang harus kita kuasai sebelum Allah mendengarkan doa kita dengan serius. Namun, bahasa semacam itu tidak ada. Doa bersifat mendasar, bukan bersifat lanjut. Doa menjadi bahasa sarana bahasa kita untuk menjadi jujur, benar, dan bersifat pribadi dalam menanggapi Allah. Doa menjadi sarana untuk kita memperoleh segala sesuatu di kehidupan kita dalam keterbukaan di hadapan Allah".  Allah ingin kita mendekati-Nya dengan jujur, terbuka, dan tulus. Doa berhubungan dengan berbagai masalah dunia nyata yang disampaikan dalam bahasa dunia nyata. Allah tidak ingin kita menaikkan doa yang indah di hadapan-Nya, namun Dia ingin doa yang jujur dari dasar hati kita. Ketika kita membaca Mazmur, kita melihat bahwa Daud tidak pernah berusaha menyembunyikan apa yang dirasakannya mengenai berbagai hal ketika ia berbicara dengan Allah. Ia berbicara terus terang dan jujur ketika ia berseru kepada Tuhan. Kadang-kadang malah kita sendiri hampir tidak percaya bahwa Daud berani mengatakan halhal seperti itu kepada Tuhan.


BERDOALAH DENGAN TEKUN
Ingatlah untuk terus meminta, mencari, dan terus mengetuk. Berdoalah dengan ketekunan. Seorang dosen bernama Howard Hendricks yang adalah seorang yang luar biasa dan takut akan Tujan bercerita tentang suatu hal yang sangat menakjubkan. Suatu hari ia masuk kelas, dan dengan berurai air mata ia mengumumkan, "Tuan-tuan, saya ingin mengatakan sesuatu kepada Anda semua. Ayah saya yang berusia tujuh puluh tahun menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya. Hal ini mungkin tidak ada artinya bagi Anda, tetapi hendaklah Anda ketahui bahwa selama empat puluh tahun saya telah berdoa setiap hari untuk keselamatannya. Dan, sesudah empat puluh tahun, Allah akhirnya mengatakan ya". Tidak heran Yesus mengatakan kepada kita agae selalu berdoa tanpa jemu-jemu. Akan ada hasilnya jika kita berdoa. Akan ada hasilnya jika kita berdoa tanpa jemu-jemu.


Nah, itulah tips-tips singkat tentang cara berdoa yang menyenangkan hati Tuhan. Semoga bermanfaat.


Sumber : David Jeremiah dalam buku "The Answer"

0 komentar:

Posting Komentar