Rancangan-KU Bukanlah Rancanganmu

Senin, 18 Juli 2011

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat , ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayai-Nya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan teknik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anak-Ku, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan".
Di sana , ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit.. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencana-Ku telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju".
Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alat-Nya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu.
(Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)

Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... " (Pengkotbah 3:11)

Jadilah Pensil dalam Genggaman-Nya

Sabtu, 16 Juli 2011
Pembuat pensil itu menaruhnya ke samping sebentar, sebelum ia memasukkannya ke dalam kotak.


Ada 5 hal yang perlu kau ketahui, katanya pada pensil, sebelum kau kukirim keseluruh dunia. Hendaknya kau mengingat-ingat selalu dan jangan sampai kau lupakan, dan kau bakal berhasil menjadi pensil terhebat.

Pertama :
Kau bakal bisa melakukan banyak hal-hal yang hebat, tetapi hanya bila kau mau membiarkan dirimu dipegang dalam tangan seseorang.

Kedua :
Kau akan menderita tiap kali diruncingkan, tapi kau butuh itu agar bisa menjadi pensil yang lebih baik.

Ketiga :
Kau bakal bisa mengoreksi tiap kesalahan yang mungkin kau lakukan.

Keempat :
Bagian terpenting dirimu tetap adalah apa yang ada didalam.

Kelima :
Pada tiap permukaan dimana kau dipakai, tinggalkanlah jejakmu. Apapun kondisinya, kau harus terus lanjutkan menulis.

Pensil itu mengangguk mengerti dan berjanji akan mengingat nasihat tersebut. Dan kemudian pensil itu memasuki kotak yang akan diekspor itu dengan suatu tekad kuat dalam hatinya.

Renungan :
Bertukar tempatlah dengan pensil itu, ingatlah nasihat yang sama tadi dan yakinlah, kaupun pasti akan berhasil menjadi orang terbaik.

Pertama :
Kau bakal bisa berbuat banyak hal-hal besar, tetapi hanya apabila kau membiarkan dirimu dipegang dalam tangan-Nya. Dan mengizinkan orang-orang lain mengaksesmu dengan talenta-talenta milikmu.

Kedua :
Engkau pun akan menderita saat diruncingkan, yaitu dalam proses melewati macam-macam badai kehidupan, tapi kau membutuhkan itu agar menjadi lebih kuat.

Ketiga :
Kau bakal mampu memperbaiki kesalahan apa pun yang mungkin kau lakukan.

Keempat :
Bagian terpenting dari dirimu adalah apa yang ada didalam, yakni hati nuranimu.

Kelima :
Dalam setiap peristiwa dan lembaran hidup yang kau jalani, kau harus meninggalkan jejakmu. Tidak peduli bagaimanapun situasinya, kau harus tetap melanjutkan tugas-tugasmu. Jadilah garam dan terang bagi dunia.

Dengan mengerti, menghayati dan mengingatnya, marilah kita lanjutkan hidup kita, berbekalkan suatu tujuan untuk memberi arti bagi hidup kita.

ARTI SAHABAT

Kamis, 07 Juli 2011
Tak ada satupun prasangka diantara masing-masing individu terhadap sahabat, tak ada kedengkian didalam hati, tak ada rasa iri hati terhadap kebahagian yang dimiliki oleh seorang sahabat

Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan
kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan
mencarinya saat jiwa ingin kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata "Tidak"
di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya".

Dan bilamana dia diam, hatimu berhenti dari mendengar hatinya;
kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan,
segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan disatukan,
dengan kegembiraan tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, tidakkah kau berdukacita?
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya,
mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali
saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
bukanlah cinta, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.

Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu,
bukan mengisi kekosonganmu.

Dan dalam manisnya persahabatan,
biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Karena dalam titisan kecil embun pagi,
hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

Betapa puisi persahabatan tersebut terasa penuh makna kehidupan yang tidak pernah akan kering karena disirami oleh rasa percaya akan sesama sahabat yang begitu melekat dalam hati.
Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulusan hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

Sahabat bukan
MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
EKONOMI yang mengharapkan materi..
PPKN yang dituntut oleh undang-undang..
Tetapi
Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa...

AGEN RAHASIA

Selasa, 05 Juli 2011
Suatu hari, saat berjalan keluar dari gereja, seorang teman yang berada di depanku berpapasan dengan pendeta yang berdiri di pintu gereja untuk memberi salam. Ia meraih tangan temanku dan menariknya keluar dari rombongan jemaat yang akan keluar dari gereja. Pendeta itu berkata, "Kamu harus bergabung dengan Bala Tentara Allah!"
Temanku berkata, "Saya sudah bergabung dengan Bala Tentara Allah, Pak Pendeta."
Pendeta bertanya, "Bagaimana bisa? Aku tidak pernah melihatmu ke gereja kecuali saat Natal dan Paskah!"
Ia berbisik balik, "Aku ini agen rahasia!"

(Sumber: E-humor)

Anjing Pintar

Senin, 04 Juli 2011
Seorang penjual daging kedatangan seekor anjing di tokonya. Dia melihat uang selembar Rp 50.000,- di mulut anjing itu dan sebuah kertas di lehernya bertuliskan "Tolong 5 kg daging sapi di cincang".
Penjual daging tersebut melayani anjing itu dan menaruh satu kantong plastik daging pada mulut anjing itu, dan dengan tergesa-gesa menutup tokonya. Ternyata, sang penjual daging mengikuti anjing itu.
Anjing itu berhenti menunggu lampu hijau dan melihat ke kiri kanan lalu menyeberang dan menuju ke halte bis. Anjing itu lalu melihat jadwal bis dan duduk di bangku. Ketika bisnya datang, anjing itu berjalan ke depan bis dan mengecek nomor bis kemudian naik ke dalamnya. Penjual tersebut terus mengikuti anjing itu. Ketika bis itu melewati daerah pinggiran, anjing itu menikmati pemandangan. Setelah beberapa saat, anjing itu berdiri dan menekan tombol berhenti. Penjual daging pun ikut turun.

Anjing itu lalu berlari menuju sebuah rumah dan menjatuhkan kantong plastik berisi daging di depan pintu rumah tersebut. Dia lalu mundur sedikit lalu dengan cepat berlari, melompat, dan menabrak pintu. Dia melakukan ini beberapa kali. Tidak ada jawaban dari dalam rumah. Lalu dia melompat ke tembok dan berjalan di atasnya, mengitari taman dan mengetuk jendela dengan kepalanya, setelah itu dia melompat turun dan menunggu di pintu depan.
Seorang lelaki yang besar keluar dan mulai memaki-maki anjing itu. Penjual daging itu berlari mendekat dan berteriak, "Apa yang kamu lakukan? Dia adalah anjing yang pintar!"
Pemiliknya balik menjawab, "Pintar apanya, dia sudah dua kali lupa dengan kunci rumahnya!"

Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. 

Bersepeda Bersama Yesus

Bersepeda Bersama YesusPada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.
Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi … biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang ‘gila’, tetapi Ia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!”
Aku takut, khawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa ke mana?” Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, “Aku takut!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.
Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan… orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan… perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, “Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita.” Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh… menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.
Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata… “Mengayuhlah terus, Aku bersamamu.”

Jangan Salah Untuk Memilih Jalan Hidup

Jangan Salah Untuk Memilih Jalan Hidup“TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” Ulangan 13.4
Sejak manusia diciptakan, iblis berusaha untuk menipu manusia agar jatuh ke dalam dosa dan kehilangan berkat yang Tuhan sediakan. Hal itu berlangsung terus hingga sekarang, dan tidak akan berhenti hingga waktunya bagi si iblis telah habis. Iblis begitu berpengalaman dalam hal menipu manusia. Dia mempunyai pengalaman ribuan tahun, sehingga jika kita tidak berpegang teguh kepada FirmanNya, maka kita akan dengan mudah terperangkap oleh tipu muslihat si iblis.

Banyak sekali cara yang dapat digunakan oleh iblis untuk mengecoh kita, yaitu melalui kenikmatan harta yang berlimpah-limpah, kenyamanan atas posisi atau jabatan tertentu, pengakuan oleh orang banyak, dan masih banyak lagi tawaran-tawaran yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Si iblis selalu menawarkan jalan pintas bagi kita untuk memperoleh semuanya itu, tetapi pada akhirnya kita akan terjerat dengan perangkapnya yang membawa kepada maut.
Tuhan Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak sanggup membuat kita diberkati dengan segala kelimpahan baik secara rohani maupun jasmani. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus, sanggup memberikan semua berkat sorgawi bagi kita yang setia kepadaNya.
Mungkin kita tidak sabar menunggu jawaban dari Tuhan. Tetapi Tuhan tidak berdiam begitu saja atas semua penderitaan yang kita alami. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita tepat pada waktunya. Dia telah merancang rencana yang indah bagi hidup kita.

Jika kita memilih untuk mencari jalan pintas atas masalah atau kemauan kita yang ingin cepat kaya, cepat dapat posisi atau jabatan, ingin cepat lepas dari kesusahan, dan kita menghalalkan cara-cara yang kotor di hadapan Tuhan; maka kita akan kehilangan rencana yang indah yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Sayang sekali jika kita mengorbankan semuanya itu hanya untuk kenikmatan sesaat, tetapi berujung kepada maut. Awalnya mungkin tidak kita sadari, tetapi itulah siasat iblis dalam menipu dan menjerat kita, sehingga pada akhirnya kita kehilangan berkat dari Tuhan.

KISAH TUKANG BATU DAN TUANNYA

KISAH TUKANG BATU DAN TUANNYA

Di suatu kota yang besar ada seorang tukang batu yang telah dipercaya oleh pengusaha tua yang sangat kaya untuk membangun seluruh rumah si pengusaha tadi. Setiap si pengusaha tadi akan membangun sebuah rumah ia selalu mempercayakan pada si tukang batu tadi, apapun yang disarankan oleh si tukang batu selalu dituruti oleh pengusaha tadi.
Suatu hari si pengusaha tadi memanggil si tukang batu ia meminta untuk dibangunkan rumah tang besar dan yang sangat kokoh untuk rumah pengusaha tadi sebagai cadangan dihari tuanya, iapun mempercayakan sejumlah uang untuk dibangunkan sebuah rumah. Pngusaha tadi meminta agar bahan yang digunakan untuk membangun rumahnya dibuat  dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan yang paling baik. Lalu si tukang batu segera membelanjakan uang tersebut.
Niat tidak baik mulai menghampiri si tukang batu tersebut, si tukang batu tadi membelanjakan seluruh uang bangunan tadi dengan membelikan bahan bangunan yang berkualitas rendah bahkan kualitas paling rendah. Ia berfikir “ah paling bapak tadi hanya diam soalnya dia kan terlalu mempercayakan semuanya pada ku”.
Waktu terus berlalu dan si tukang batu telah menyelesaikan rumah tersebut. Dan sekarang si tukang batu tersebut menyerahkan kunci rumah pada pengusaha kaya tadi. Katannya “tuan ku rumah sudah saya bangunkan dan tinggal tuanku tempati saja”. Lalu si pengusaha tadi mengucapkanterima kasih pada tukang batu tersebut. Lalu si tukang batu tadi berbalik badan untuk meninggalkan pengusaha tadi, dengan penunh kegembiraan karena ia telah mendapatkan laba yang luar biasa besarnya dari pembangunan rumah tadi. Setelah selangkah meninggalkan pengusaha tadi, si tukang batu dipanggil, “tunggu”kata pengusaha tersebut. Si tukang batu sangat terkejut, ia berfikir bahwa semua kebohongannya selama ini akan terbongkar. Tapi ternyata si pengusaha tadi memanggilnya dan berkata “aku akan memberikan kunci rumah itu kepadamu dan rumah yang kamu bangun itu akan menjadi milikmu. Betapa terkejutnya dan menyesalnya si tukang batu tadi. Ia menyesal kenapa ia membangun rumah dengan kualitas rendah padahal rumah itu untuk dirinya.
Guys, apa sih yang kita dapet dari cerita tadi??? Mungkin kebanyakan orang melakukan sesuatu seenak hatinya jika bukan untuk dirinya atau dengan kata lain gak ada keuntungannya untuk dirinya sendiri. So gimana dengan kita guys….apa kita akan berlakuan seperti itu, apa kita akan memberikan sesuatu yang buruk untuk orang lain juga????? Eits ingat guys Tuhan aja mau ngorbanin dirinya untuk kita n bukan kepentingan Yesus lho……jadi lakukan apapun yang terbaik untuk orang lain selama kita bisa kenapa enggak……coz kita kan uda di kasi yang terbaik dari Dia….So berikan yang terbaik untuk sesama Dia dan sesama kita. Amin

Buka Mata, dan Jadilah Indah...

Jumat, 01 Juli 2011
Dunia nyata dan permainan sulap...
Yang membuatnya memiliki persamaan adalah misteri.

Hidup ini penuh misteri..
Hanya Sang Pencipta yang mengetahuinya..
Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi kelak
Semuanya telah diatur oleh Yang Kuasa..

Begitu pula permainan sulap..
Seringkali kita terpukau dan berpikir mengenai rahasianya..
Ia hanya manjadi misteri tak terungkap
Hanya Sang Pesulap yang tahu..

Namun bukan berarti tak ada beda..
Hidup ini bukan sulap..
Tak ada bahagia yang akan datang dengan sendirinya..
Tak ada asa yang tercapai tanpa berbuat apa-apa..

Tak akan ada cerita:
Buka mata, dan jadilah indah....

Mission at Work

Mengabarkan Injil enggak selalu harus dengan cara meninggalkan dunia kerja sekuler untuk masuk ke sekolah teologia. Kita tetap bisa menjalankan misi Kristus di tengah-tengah tempat kerja kita saat ini. Mau tau caranya? Simak dan terapkan yang berikut ini:
Action
Perbuatan berbicara lebih keras dari khotbah apapun juga. Lewat perbuatan kita bisa mengabarkan kasih dan karya Kristus dalam kehidupan kita. Melalui perbuatan jugalah orang bisa tertarik untuk mengenal Kristus. Banyak orang Kristen menggebu-gebu dalam menceritakan tentang Kristus pada rekan-rekan kerjanya, but tanpa perbuatan nyata yang bisa dirasakan orang-orang sekitar, sia-sia aja apa yang dia lakukan. Doi sekedar mendapat merk Kristen fanatik tapi enggak mampu menyentuh hati orang lain. Perbuatan kita memegang peranan penting banget untuk membuat orang lain jadi rindu mengenal Tuhan ato malah males denger soal Tuhan. So, perbuatan seperti apa yang bisa memberi pengaruh bagi orang lain di tempat kita bekerja?
Be Honest
Bersikap jujur dalam segala hal adalah kunci pertama yang musti kita pegang. Dalam hal sesepele apapun, jadilah orang yang bisa dipercaya. Jaga setiap kata- kata yang keluar dari mulut kita sebagai sumber yang paling bisa dipercaya. Perhatikan apakah setiap tindakan kita selalu berlandaskan kejujuran dan ketulusan. Gimana sikap kita kalo ada supplier yang menawarkan bonus alias fulus pelicin kelancaran bisnis? Apakah kita suka jalan-jalan ke mal pada jam kerja saat kita tugas di luar kantor? Apakah kita sering mencuri jam kantor dengan kegiatan yang enggak ada urusannya sama sekali dengan pekerjaan, misalnya internetan, telpon pribadi, ngobrol enggak ada habisnya ama temen kantor, etc. Apakah kadang-kadang kita memanipulasi biaya operasional kantor untuk kepentingan pribadi? Mencharge biaya taksi, bensin, atau ongkos yang sebenarnya enggak kita keluarkan? Kita harus belajar bersikap jujur dalam hal sekecil apapun supaya saat kita bicara soal Kristus, orang enggak akan ngetawain kita karena record buruk yang udah kita buat. Bila kita bisa dipercaya, orang lain akan lebih mudah mempercayai kesaksian kita tentang karya Kristus.
Kasih
Enggak bisa disangkal lagi, identitas kekristenan yang paling mencolok adalah dalam hal kasih. Karenanya kalo kita ngakunya orang Kristen, orang lain akan langsung mengharapkan tindakan kita yang penuh kasih. Enggak sombong, enggak kasar, pemaaf, baik hati, suka menolong, dst. Emang sih untuk melakukannya jelas butuh pengorbanan. Tapi, toh kita berbuat kasih bukan untuk mendapatkan pengakuan ato pujian dari orang-orang, kan? Kita berbuat kasih karena hati kita telah dipenuhi oleh kasih Kristus sehingga kasih itu meluap keluar dan memberkati orang lain.
Nilai Plus!
Kalau ingin memberi kesan lebih, berilah nilai lebih pada diri kita sendiri. Bukan berarti kita harus menjadi orang yang paling keren di tempat kerja. Jadilah orang yang diatas rata-rata dalam perbuatan baik. Sikap kita dalam bekerja, hasil pekerjaan kita, inisiatif kita dalam bekerja, kedisiplinan, kesungguhan dalam bekerja, kerajinan, kerelaan untuk bekerja keras, dll. Yang jelas sebagai anak Tuhan, sudah sepantasnya bila kita berusaha bekerja dengan baik karena kita tahu bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu adalah wujud pelayanan kita kepada Tuhan.
Ramah & Rendah Hati
Sikap ramah dan rendah hati memudahkan kita menarik minat orang lain untuk mengenal kita - termasuk juga mengenal Kristus yang ada dalam hidup kita. Orang bakalan malas ngobrol dengan kita kalo kita selalu menampilkan wajah tegang dan gengsi untuk menyapa orang lain terlebih dulu. Keramahan dan kerendahan hati kita yang tulus pasti akan berbuah manis, percaya deh!
No Judgement
Jangan pernah menghakimi orang lain, baik dosa-dosanya maupun agama dan kepercayaannya. Memberitakan Injil bukan soal membuat orang lain berpindah agama menjadi Kristen. Menginjili seharusnya tidak dilakukan dengan merendahkan keyakinan orang lain. Bagaimanapun juga hargailah pandangan dan keyakinan orang lain. Kita bisa kok memberitakan Kebenaran tanpa harus menghakimi. Biarkan orang lain yang menimbang dan mengalami sendiri Kebenaran yang kita sampaikan.
Kepada orang yang masih hidup dalam dosa, jangan menuding dan menghakiminya. Tetapi jangan pula menolerir dan membenarkan perbuatannya. Nyatakan kebenaran dengan tegas dan penuh kasih. Perhatikan bagaimana Yesus merangkul orang-orang berdosa dan membawa mereka kepada pertobatan.