Markus 12:31
Dan
hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum
ini.
Seorang
guru besar mengajar di tiga universitas terkenal di negaranya. Kita
pasti yakin bahwa ia adalah seorang yang pandai, terhormat dan memiliki
penghasilan tinggi sebagai hasil dari kedudukannya. Tapi yang
mengagetkan, dia meninggalkan semua kehormatan dan profesinya untuk
mengabdikan diri pada pelayanan sosial. Dia mengurus seorang muda yang
cacat, mulai dari menyuapi, memandikan, sampai membuang kotorannya.
Ketika ditanya oleh seseorang: "Mengapa Bapak melakukan semua ini,
hanya demi seorang cacat?" Guru besar ini melontarkan jawaban yang
mengharukan: "Bagi saya, walaupun dia cacat, dia seorang yang sangat
berharga di hadapan Allah, maka layak bagi saya memberikan waktu saya
untuk mendampinginya. Dia sangat berharga bagi saya."
Sanggupkah
kita menyampaikan kalimat yang sama seperti guru besar tersebut? dia
memandang seorang yang cacat sebagai pribadi yang berharga, sama
seperti Allah memandangnya. Atau kita hanya mau mengasihi, menghargai
orang yang sehat, pandai dan kaya? Hukum kedua yang Tuhan Yesus ajarkan
adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Sudahkah hati
kita tersentuh melihat yang kekurangan, tangan kita terulur memberi
bantuan dengan penuh kasih, apapun kondisi mereka? Sudahkah mulut kita
berdoa bagi sesama yang sedang mengalami musibah?
KASIH jangan hanya disimpan dalam kotak hati kita, tetapi bukalah kotak tersebut dan bagikan bagi mereka yang membutuhkannya. God Bless...