Mercusuar dan Kapten yang Keras Kepala

Kamis, 29 Maret 2012
Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung didepannya, dan ia tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu. Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.

Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”

Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan pesan tidak jelas lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku menuntutmu mengubah jalurmu.”

Ia menerima pesan kembali beberapa detik kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”

Kapten itu sekarang sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”

Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban. Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.

Sering kali, kita seperti kapten angkatan laut itu, kita dapat keras hati dan keras kepala. Kita dapat memikirkan semua alasan mengapa kita tidak akan berubah : Mereka sangat menyakitiku, Mereka terlalu bersalah kepadaku, Aku tidak mau mengampuni.

Alkitab merupakan mercusuar pribadi Anda, yang menyinarkan kebenaran dalam kehidupan Anda, dengan mengatakan bahwa Anda harus merubah jalur Anda. Pengampunan adalah sebuah pilihan, tetapi itu buka pilihan lain. Yesus menyatakan dengan cara ini: “Jika engkau tidak mengampuni orang-orang lain, Bapamu di sorga tidak akan mengampunimu.”

Bila Anda memelihara sikap tidak mau mengampuni Anda sedang menuju masalah. Anda ada pada jalan yang menghancurkan. Dan Tuhan sedang memerintahkan untuk mengubah jalur Anda.

Anak Yang Cacat

Rabu, 28 Maret 2012

Seorang Ibu sangat gembira ketika menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur dimedan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.
Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota.
Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport.
Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”
Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”
Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena korban perang di Vietnam.”
Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun
Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”
Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah..”
Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak.. begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”
Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya..”
Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!”
Si Ibu: “Coba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.”
Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup.
Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka.
Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang ke sana, karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!
Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?
Apakah Anda masih tetap mau berkawan
……. dengan orang cacat?
……..yang bukan karena cacat tubuh saja?
……. tetapi cacat mental atau
……..cacat status atau cacat nama atau
……..cacat latar belakang kehidupannya?
Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang
…….yang jatuh miskin?
…… yang kena penyakit AIDS?
…….yang bekas pelacur?
…….yang tidak punya rumah lagi?
…….yang pemabuk?
…….yang pencandu?
…….yang berlainan agama?
Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Tuhan saja yang mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.

PERBEDAAN COWOK GANTENG DAN COWOK JELEK

Sabtu, 24 Maret 2012
Banyak orang yang mengaku mempunyai tampang jelek itu adalah musibah. Mereka merasa tidak percaya diri dan minder jika akan mendekati cewek yang mereka suka. Sebenarnya apa sih bedanya cowok ganteng dengan cowok jelek itu? Karena kebanyakan orang menilai seseorang dari tampangnya, maka cowok jeleklah yang mnjadi korbannya. Cowok jelek terkadang susah diterima di lingkungannya baru, karena banyak orang yang curiga padanya. Nah berikut ada beberapa contoh mengenai kelemahan orang jelek. 
1. Kalo cowok ganteng berbuat jahat Cewek-cewek bilang, “Nobody’s perfect” Kalo cowok jelek berbuat jahat, Cewek-cewek bilang, “Pantes… tampangnya kriminal”. :D 

2. Kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman cewek-cewek bilang, “Wuih jantan… kayak di film-film” Kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman cewek-cewek bilang, “Pasti premannya temennya dia..” Ironis yah! :( 

3. Kalo cowok ganteng pendiam cewek-cewek bilang, “Woow, cool banget…” Kalo cowok jelek pendiam cewek-cewek bilang, “Ih kuper…” 

4. Kalo cowok ganteng jomblo cewek-cewek bilang, “Pasti dia perfeksionis” kalo cowok jelek jomblo cewek-cewek bilang, “Sudah jelas.. kagak laku…” 

5. Kalo cowok ganteng dapet cewek cantik cewek-cewek bilang, “Klop… serasi banget…” Kalo cowok jelek dapet cewek cantik cewek-cewek bilang, “Pasti main dukun…” 

6. Kalo cowok ganteng diputusin cewek cewek-cewek bilang, “Jangan sedih, khan masih ada aku…” Ngarep !!! :) Kalo cowok jelek diputusin cewek cewek-cewek bilang, “Sabar… (sambil ketawa)” Dasar cewek,, 

7. Kalo cowok ganteng ngaku Indo cewek-cewek bilang, “Emang mirip-mirip bule sih…” Kalo cowok jelek ngaku Indo cewek-cewek bilang, “Pasti ibunya Jawa bapaknya robot…” Sadis yah!! :p 

8. Kalo cowok ganteng penyayang binatang cewek-cewek bilang, “Perasaanya halus… penuh cinta kasih” Kalo cowok jelek penyayang binatang cewek-cewk bilang, “Sesama keluarga emang harus menyayangi…” Miris deh.. :( 

9. Kalo cowok ganteng bawa BMW cewek-cewek bilang, “Matching… keren luar dalem” Kalo cowok jelek bawa naik BMW cewek-cewek bilang, “Mas majikannya mana?…” Ha ha haduuhh teganya,,, :) 

10. Kalo cowok ganteng males difoto cewek-cewek bilang, “Pasti takut fotonya kesebar-sebar” Kalo cowok jelek males difoto cewek-cewek bilang, “Nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?..” Jadi, pengin nangis deh.. :( 


Tapi tenang sobat hidup tidak sekejam itu. Percayalah tampang yang kamu miliki itu adalah anugerah yang terbaik dari Tuhan YME kepada kamu. Tampang jelek juga memiliki keuntungan tersendiri untukmu. Bisa saja karena tampang kamu itu kamu tidak terjebak dengan wanita player yang punya banyak cowok. Jadi, positif thinking aj yah !! :)